Berdasar simulasi capres yang dilakukan Indo Barometer dalam
surveinya, apakah simulasi capres berdasar 12 partai politik, empat
partai politik, bahkan tiga partai politik, nama Jokowi tetap paling
unggul.
Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari, mengatakan,
dalam simulasi 12 capres dari 12 parpol, nama Jokowi teratas dengan 37,7
persen, disusul Aburizal Bakrie (14,6 persen), Prabowo Subianto (13,0
persen), Wiranto (8,9 persen). Sisa capres lainnya di bawah angka dua
persen.
Untuk simulasi empat capres dari empat parpol, Jokowi juga
terunggul dengan (39,8 persen), Aburizal (15,3 persen), Prabowo (13,8
persen), Wiranto (10,2 persen). Sementara tidak akan memilih (0,3
persen), rahasia (1,8 persen), belum memutuskan (14,3 persen), dan tidak jawab (4,7 persen).
Dari simulasi empat capres ini, lanjut
Qodari, suara Prabowo sangat ditentukan Jokowi. Kalau Jokowi maju, suara
Prabowo akan lebih banyak termakan ketimbang Aburizal dan berada pada
posisi ketiga. Sebaliknya, jika Mega yang maju, Prabowo di posisi
teratas diikuti Aburizal lalu Mega.
Begitu juga dalam simulasi
tiga capres dari tiga parpol. Jika PDI P majukan Jokowi, angkanya
mencapai (43,5 persen), diikuti Aburizal dari Golkar (16,7 persen), dan
Prabowo (16,3 persen). Berbeda jika PDI P majukan Mega, Prabowo akan
teratas dengan (26,3 persen), disusul Aburizal (19,8 persen). Mega di
posisi ketiga denga (19,4 persen).
Bahkan, sambung Qodari, Jokowi
akan tambah melejit jika simulasi tiga capres diikuti Aburizal dan
Pramono Edhie Wibowo dari Demokrat. Di mana Jokowi mendapat (50,6
persen), Aburizal (19,0 persen), dan Pramono Edhie hanya (1,1 persen).
Survei Indo Barometer dilaksanakan di 33 provinsi seluruh
Indonesia dengan jumlah responden sebesar 1200 orang dengan margin error
sebesar kurang lebih 3 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Pengumpulan data dengan wawancara tatap muka langsung menggunakan
kuisioner
Tidak ada komentar:
Posting Komentar