. Pikiran Korupsi Merugikan Bangsa

Pikiran Korupsi Merugikan Bangsa



Setiap hari kita disuguhi tayangan seputar kasus korupsi, perceraian selebritis, pencabulan dan berita berita lain yang memalukan seseorang, tetapi asyik untuk diperbincangkan.

Memang naluri konsumen berita menyukai tayangan negative yang  memalukan, bagai tayangan berkait kemaluan atau pornografi tak layak tayang bebas, tapi bagaimana implikasi terhadap pertumbuhan kemajuan berbangsa?


Tayangan dari Negeri China
China kemungkinan akan menjadi ekonomi terbesar di dunia pada tahun 2017, menyalip kekuatan ekonomi Amerika Serikat, kata satu laporan PricewaterhouseCoopers (PWC), pada Ahad.Produk domestik bruto China diukur pada paritas daya beli (PPP) dasar akan hampir mencapai 20 triliun dolar AS, melebihi angka di pihak AS.

Shanghai City

Kemajuan China merupakan hasil dari perjuangan panjang, tekun, dan pemerintahan yang tegas. Kemajuan ini merupakan yang tercepat dalam sejarah peradaban manusia. Rakyat China terdorong untuk bekerja keras karena tekanan untuk dapat bertahan hidup.

Sebaliknya Indonesia sudah sejak lama dimanjakan dengan sumber daya alam yang melimpah dan tanah yang subur. Kini kondisi telah berubah dan masyarakat harus mulai berpikir tentang perubahan menuju kemajuan.

Indonesia tidak perlu meniru total pola pembangunan China untuk kemajuan. ”Belajar dari pihak yang berhasil merupakan keharusan, tetapi tidak harus meniru persis karena keadaan sosial dan budaya serta sistem politik yang berbeda.

Bagi Indonesia, untuk bisa beranjak maju, stabilitas harus menjadi perhatian. Sikap ulet, rajin, dan keberadaan sikap nasionalisme demi kemajuan bersama adalah hal yang patut kita tiru dari China. Masyarakat China tidak mudah terpancing untuk melakukan tindakan kekerasan.

Di China pada tahun 1990-an tingkat korupsi lebih parah daripada di Indonesia. Pada saat itu terdapat seorang kepala pemerintahan yang bernama Zhu Rong Ji. Zhu mengatakan, ’Sediakan kepada saya 100 peti mati, 99 peti mati untuk para koruptor yang saya tangkap dan satu peti mati untuk saya apabila saya tertangkap melakukan korupsi. Sedemikian tegas sikap pemerintahan China dalam memberantas dan memberikan sangsi maksimal kepada koruptor, sementara Indonesia mereka yang tersangka tindak pidana korupsi malahan bisa senyum-senyum didepan kemera TV sambil mempersiapkan upaya perlawanan apapun supaya terhindar dari resiko hingga menghindar dari eksekusi yang sudah diputuskan pengadilan.
Hukuman Gantung di China
Eksekusi Tembak Mati

 
Jargon Anti korupsi yang pada awalnya untuk menciptakan tata pemerintahan yang bersih dalam menghantarkan masyarakat yang sejahtera bergeser terkonsentrasi keasyikkan seputar kata korupsi berikut modus-modus yang berlaku. Implikasi dimasyarakat pola praktek tindakan korupsi bukan untuk dihindari malahan kecenderungan ditiru berikut antisipasi trik pengamanan hal ini dikarenakan sangsi yang dijatuhkan tidak berefek jera bagi pelaku dan orang yang mau mencoba.

Sikap kritis masyarakat yang awal terbelenggu pada era orde baru kini setelah era reformasi telah bebas untuk mengkritisi disetiap jalanan pemerintahan. Perkembangan dimasyarakat  menjadi latah untuk mencurigai setiap kebijakan yang diambil pemerintah, bahkan masuk pada pemerintahan tingkat RukunTetangga sudah tidak segan-segan seorang warga untuk bersikap oposan terhadap ketua RT yang mereka pilih.

Peranan Media
Masyarakat sudah tidak hanya main hakim sendiri tapi juga main jaksa sendiri dan jadi wartawan penyiar sendiri. Akibat buruk dari kebiasaan tersebut bisa berkembang pikiran selalu negative, saling curiga, takut melaksanakan kegiatan yang berbau anggaran, tidak ada daya kreatif untuk menemukan gagasan-gagasan cemerlang yang bermanfaat, dan pada gilirannya teradi gangguan sosialisasi horizontal serta mandegnya pembangunan.

Unjuk rasa sudah bukan lagi sebuah saluran aspirasi malahan berubah menjadi pemaksaan kehendak disertai tindakan anarkis yang bertolak belakang dengan prinsip demokrasi. Peranan media masa sebenarnya mempunyai andil besar dalam penggiringan opini public demikian pula punya potensi mengarahkan kebiasaan cara berpikir.

Kembali melihat keberhasilan negara China yang selalu sarat dengan kreatifitas untuk meningkatkan pertumbuhan kesejahteraan, China sudah tidak membahas masalah korupsi karena persoalan penanganan sudah terlembaga dengan peraturan dan sangsi tegas.

Masyarakat kita jangan keseringan disuguhi tayangan negative, tapi perlu berimbang pula dengan tayangan positif sehingga terbiasa berpikir positif pula.   

Tidak ada komentar:

.

.
.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...