Kita mengutuk segala bentuk kekerasan Israel terhadap Warga Palestina.
Ada 4 keheranan Saya dalam mencoba memahami konflik yang terjadi antara Israel-Palestina:
-
Faksi Hamas dan Hezbollah di Lebanon selalu merayakan kemenangan setelah perang selesai/ genjatan senjata, padahal kerugian besar ada pada pihak Palestina, sementara kita di Indonesia merasa iba dengan penderitaan rakyat Palestina;
-
Menurut Duta Besar Palestina di Indonesia Fariz Mehdawi; bahwa: “Di Palestina 50% penduduknya beragama Yahudi dan sisanya beragama Kristen dan Muslim yang berada di daerah Tepi Barat dan Yerusalem,” ujarnya seperti yang dilansir dari pedomannews;
-
Di barisan tentara militer Israel ada 12 ribu warga Arab Muslim. 1120 personel pasukan dari Mesir yang tinggal di Israel sementara sisanya Arab Palestina yang tinggal di pemukiman yang dibangun Israel, menurut Kantor Berita ABNA, berimbas di Indonesia para demonstran bentrok dengan anggota Polri yang menjaga ketertiban umum;
- Amerika tiap tahun memberikan bantuan dana cukup besar kepada Palestina yang terakhir Rp. 1,9 T, sementara warga Indonesia yang gegap gempita mengutuk Ameriaka, tidak memberikan bantuan yang berarti. Malahan dipinggir jalan ramai kotak amal tampungan recehan berlebel Palestina.
Pendapat Gusdur
Menurut Gus Dur memandang kasus Israel Palestina harus dengan
pandanan jernih. Konflik ini bukan tentang Islam Yahudi, ada juga warga Palestina
yang Kristen.
Maka
ketika Gus Dur berusaha masuk dengan mendekati Israel adalah upaya
untuk menjembatani perdamaian diantara keduanya.ketika cara permusuhan
terus diambil, Palestina tidak akan pernah merdeka.Sekarang kita bisa
melihat selama elit dipalestina tidak bisa bersatu antara Hammas dan
Fatah selama itu rakat palestina akan jadi bulan2an Israel.
Tapi kita jangan lupa menurut Gus Dur di Israel pun tidak semua rakyatnya menyenangi perang, ada juga mereka orang2 yg ingin juga tercipta perdamaian disana,tapi suara mereka kalah ketika garis keras israel yg menguasai pemerintahan.
Kita jangan ikut2an seperti PKS dan kelompok wahabinya yg menjadikan Konflik Palestina Israel sebagai proyek pencitraan mereka sendiri.
Ada organisasi dari mereka2 itu yg menjadikan konflik tersebut untuk dapat kucuran dari negara2 donor di timur tengah.
Kita sebagai warga Indonesia mendukung terciptanya Palestina yang merdeka dan bisa hidup berdampingan dengan israel,tidak mungkin terciptanya perdamaian kalo satu sama lain saling menghilangkan,begitu dulu gus dur mengatakan.
Orang2 yg hanya bisa mengutuk Israel tanpa pernah mencari akar permasalahan atau mencari solusi perdamaian,hanya akan melestarikan perang yang menurut gus dur akan terus "sepanjang umur" kita.
Kita mesti tau kelompok2 Wahabi yang mendukung Hammas itu tidak mengerti bahwa Pasokan senjata Hammas di berikan Oleh Iran yg notebene adalah Syiah. Sedangkan Syiah di Indonesia di buru di sesatkan oleh2 kelompok2 wahabi ini, jadinya adalah sebuah kelucuan ketika mereka membela palestina tapi donatur mereka yg notebene Induk Wahabi. Arab Saudi sama sekali tidak bergeming untuk membantu Perjuangan rakyat palestina.
Yang harus kita suarakan adalah mendorong terjadinya perdamaian di Palestina dan mendorong agar HAMMAS dan FATAH bersatu dengan menyampingkan kepentingan kelompok mereka, Selama keduanya masih ribut sendiri Palestina hanya akan terus dalam pusaran konflik dan ingat kita punya masalah dalam rumah kita sendiri. Ketika kita sibuk mengurus rumah tangga saudara kita rumah kita sendiri tidak keurus,jelas itu salah.
Ada yang mengherankan Amerika setiap tahun membantu dana untuk Palestina, untuk tahun ini membantu sebesar Rp. 1,9 Trilyun. Akan tetapi malahan Amerika mendapat sasaran amukan dari para demonstran di Indonesia, sementara rakyat Indonesia hanya membantu melalui kotak-kotak amal yang berisi uang recehan.
Tapi kita jangan lupa menurut Gus Dur di Israel pun tidak semua rakyatnya menyenangi perang, ada juga mereka orang2 yg ingin juga tercipta perdamaian disana,tapi suara mereka kalah ketika garis keras israel yg menguasai pemerintahan.
Kita jangan ikut2an seperti PKS dan kelompok wahabinya yg menjadikan Konflik Palestina Israel sebagai proyek pencitraan mereka sendiri.
Ada organisasi dari mereka2 itu yg menjadikan konflik tersebut untuk dapat kucuran dari negara2 donor di timur tengah.
Kita sebagai warga Indonesia mendukung terciptanya Palestina yang merdeka dan bisa hidup berdampingan dengan israel,tidak mungkin terciptanya perdamaian kalo satu sama lain saling menghilangkan,begitu dulu gus dur mengatakan.
Orang2 yg hanya bisa mengutuk Israel tanpa pernah mencari akar permasalahan atau mencari solusi perdamaian,hanya akan melestarikan perang yang menurut gus dur akan terus "sepanjang umur" kita.
Kita mesti tau kelompok2 Wahabi yang mendukung Hammas itu tidak mengerti bahwa Pasokan senjata Hammas di berikan Oleh Iran yg notebene adalah Syiah. Sedangkan Syiah di Indonesia di buru di sesatkan oleh2 kelompok2 wahabi ini, jadinya adalah sebuah kelucuan ketika mereka membela palestina tapi donatur mereka yg notebene Induk Wahabi. Arab Saudi sama sekali tidak bergeming untuk membantu Perjuangan rakyat palestina.
Yang harus kita suarakan adalah mendorong terjadinya perdamaian di Palestina dan mendorong agar HAMMAS dan FATAH bersatu dengan menyampingkan kepentingan kelompok mereka, Selama keduanya masih ribut sendiri Palestina hanya akan terus dalam pusaran konflik dan ingat kita punya masalah dalam rumah kita sendiri. Ketika kita sibuk mengurus rumah tangga saudara kita rumah kita sendiri tidak keurus,jelas itu salah.
Ada yang mengherankan Amerika setiap tahun membantu dana untuk Palestina, untuk tahun ini membantu sebesar Rp. 1,9 Trilyun. Akan tetapi malahan Amerika mendapat sasaran amukan dari para demonstran di Indonesia, sementara rakyat Indonesia hanya membantu melalui kotak-kotak amal yang berisi uang recehan.
Pendapat Yusuf Kalla
"Konflik Palestina-Israel Bukan Persoalan Agama"
"Kita ini terlalu berlebihan
juga, orang Arab dan Israel itu peluk-pelukan,"
Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengapresiasi peluncuran buku
Ahmad Syafii Maarif "Gilad Aztmon, Catatan Kritikal Palestina dan Masa
Depan Zionisme".
Menurutnya, buku tersebut menunjukkan bahwa konflik yang terjadi antara Palestina-Israel adalah bukan konflik Agama. Dalam buku itu menunjukkan bahwa konflik Palestina-Israel adalah persoalan kemanusiaan.
"Sebetulnya persoalan Palestina adalah bukan persoalan Agama dan bukan persoalan Islam dan Kristen, melainkan persoalan kemanusiaan dan persoalan kita semua," katanya.
Lebih lanjut ia menyatakan, publik terlalu berlebihan dalam menyikapi konflik yang terjadi di Palestina-Israel. "Kita ini terlalu berlebihan juga, orang Arab dan Israel itu peluk-pelukan," ujarnya.
Dijelaskannya, ada yang mengambil untung dalam konflik berkepanjangan Palestina-Israel. Negara Eropa akan sangat untung, jika konflik tersebut terus terjadi, karena harga minyak akan terus meningkat.
"Kalau negara Palestina-Israel damai pasti harga minyak itu turun," ucapnya.
Untuk diketahui, Gilad Aztmon adalah mantan pasukan tempur Angkatan Udara Israel yang menentang terjadinya pertempuran Palestina-Israel. Gilad adalah bangsa Yahudi yang tidak setuju dengan pertempuran tersebut...
Menurutnya, buku tersebut menunjukkan bahwa konflik yang terjadi antara Palestina-Israel adalah bukan konflik Agama. Dalam buku itu menunjukkan bahwa konflik Palestina-Israel adalah persoalan kemanusiaan.
"Sebetulnya persoalan Palestina adalah bukan persoalan Agama dan bukan persoalan Islam dan Kristen, melainkan persoalan kemanusiaan dan persoalan kita semua," katanya.
Lebih lanjut ia menyatakan, publik terlalu berlebihan dalam menyikapi konflik yang terjadi di Palestina-Israel. "Kita ini terlalu berlebihan juga, orang Arab dan Israel itu peluk-pelukan," ujarnya.
Dijelaskannya, ada yang mengambil untung dalam konflik berkepanjangan Palestina-Israel. Negara Eropa akan sangat untung, jika konflik tersebut terus terjadi, karena harga minyak akan terus meningkat.
"Kalau negara Palestina-Israel damai pasti harga minyak itu turun," ucapnya.
Untuk diketahui, Gilad Aztmon adalah mantan pasukan tempur Angkatan Udara Israel yang menentang terjadinya pertempuran Palestina-Israel. Gilad adalah bangsa Yahudi yang tidak setuju dengan pertempuran tersebut...
Duta besar Palestina untuk Indonesia, Fariz Mehdawi
"Penganut Agama terbesar di Palestina adalah Yahudi"
Dirinya juga mengaku heran dengan banyaknya orang yang berteriak mendukung Palestina dan mengutuk Israel tetapi mereka tidak tahu permasalahannya yang terjadi di Palestina,
Saya bingung dan heran dengan isu dan teriakan Allahu Akbar dari orang-orang terhadap yang terjadi antara Palestina dan Israel padahal mereka tidak tahu apa-apa dan tidak ada peran sama sekali untuk membantu kami, nol besar, ungkapnya.
Tanggal 29 November ditetapkan sebagai Hari Internasional Solidaritas terhadap Palestina pada Sidang Umum PBB 12 Desember 1979.
Tanggal ini dipilih karena pada 29 November 1947 PBB menerapkan resolusi 181 (II) atau yang dikenal dengan nama Partition Resolution.
Resolusi ini mengatur pembagian Palestina menjadi dua, negara Yahudi dan negara Arab, dengan Yerusalem sebagai corpus separatum kedua wilayah.
Namun, hanya satu negara yang lahir dari resolusi ini, yaitu Israel. Sementara Palestina masih diragukan kedaulatannya, bahkan oleh PBB sekalipun.
Sebanyak 300 relawan dari unsur kepanduan Partai Keadilan Sejahtera
Jawa Tengah menyatakan kesiapannya untuk diberangkatkan ke Jalur Gaza,
Palestina, untuk melawan pasukan Israel.
Kesiapan tersebut dinyatakan ratusan relawan seusai menggelar apel
siaga di sekitar bundaran bekas air mancur di Jalan Pahlawan Semarang,
Rabu.
Ketua Bidang Kepanduan dan Olahraga DPW PKS Jateng Amir Darmanto
mengatakan bahwa ratusan relawan yang menamakan Relawan Indonesia untuk
Gaza ini siap diberangkatkan untuk membantu masyarakat dan pejuang
Palestina.
"Para relawan yang telah memperoleh izin dari keluarga masing-masing
ini telah ditempa secara fisik dan mental dalam berbagai medan serta
memiliki keterampilan bela diri," katanya.
Menurut dia, ratusan relawan yang siap membantu langsung rakyat
Palestina itu mempunyai berbagai keahlian yang mungkin diperlukan selama
di Jalur Gaza.
"Keahlian tersebut di antaranya adalah tenaga medis, ahli bangunan, ahli mesin, juru dakwah, juru masak, dan sopir," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Amir mendesak pemerintah Indonesia
berperan aktif membantu masyarakat Palestina yang dijajah oleh Israel.
"Peran aktif tersebut jangan hanya retoris belaka, namun dengan
terjun langsung membantu rakyat Palestina di medan perang seperti yang
telah dilakukan pemerintah Mesir dan Turki," ujarnya.
Amir juga meminta pemerintah agar memfasilitasi para relawan yang bersedia membantu rakyat palestina secara langsung.
Meskipun belum mengetahui kepastian berangkat ke Jalur Gaza, Amir
telah meminta ratusan relawan selalu siap siaga untuk dikirim ke medan
perang.
Usai menggelar apel siaga, beberapa relawan terlihat menginjak-injak bendera Israel dan kemudian membakarnya.
KEKUATAN MILITER INDONESIA DIBANDING ISRAEL
PERBANDINGANKEKUATAN MILITER
KEKUATAN MILITER INDONESIA DIBANDING ISRAEL
PERBANDINGANKEKUATAN MILITER
5 komentar:
wah, baru tau..:)
parah nie,diadu domba komen back y
gk ngerti lah. penting doa yg trbaik aj buat umat muslim d sana.
cerdaslah sedikit, ini bukan masalah agama...apapun agamanya hidup adalah hak mutlak!! gimnapun palestina bukan lawan yang seimbang untuk israel, tapi kan hamas juga trs meminta warga palestina mempersenjatai diri untuk berperang. Di palestina aja masyarakatnya terbagi jadi 2 ada yang pro hamas ada yg tidak karna memikirkan korban sipil yang tak bersalah menjadi korban. jadi kalo hamas trs menghendaki perang tanpa memikirkan rakyat sipil yang jd korban, terus siapa yang salah?? Tanggapi dngn cerdas dan sering lihat dan dengar berita, juga pahami, juga cek kebenarannya. zaman dah canggih jd otak juga harus canggih.
@caroline flow .Memang ini bukan masalah agama,tp agama juga mengajarkan tentang persaudaraan,yg jadi masalah, yg mati di gaza itu kebnyakan org muslim, kenapa nggak yg 50% org agama yahudi aja yg dibunuh?. Knp bnyak juga warga palestina yg tidak sependapat dg hamas, jwbn nya 50% + agma lain selain islam mendukung yahudi. Anda memang cerdas, tapi kayaknya cm berlaku dari segi otaknya saja. ingat org cerdas belum tentu baik . .
Posting Komentar