Seminar Nasional menjadi Serbuan para Guru |
Padahal begitu banyak ilmu bertebaran dalam kegiatan seminar. Melihat
kenyatan ini saya sungguh sedih. Haruskah kejujuran guru dalam
sertifikasi guru tergadaikan hanya untuk mendapatkan penghargaan sebagai
guru profesional?
Bukankah lebih baik, bila teman-teman
guru aktif dan rajin menulis. Menulis karya ilmiah dari hasil
penelitiannya yang berupa penelitian tindakan kelas. (PTK). Bukankah PTK
itu mudah? karena PTK dilakukan dari keseharian guru mengajar. Tak ada
hal lain yang dilakukan selain mengajar sambil melakukan PTK. Melalui
PTK para guru dapat memperbaiki kinerjanya sebagi guru.
PTK dimulai dari sebuah Rencana Program
Pembelajaran (RPP). Lalu lakukan Tindakan-tindakan perbaikan, Kemudian
amati prosesnya dan lakukan refeksi bersama dengan teman sejawat.
Kalau guru jujur dalam melakukan
penelitian, saya yakin teman-teman guru akan memiliki sejumlah karya
ilmiah yang diakui oleh kepala sekolah dan teman sejawat. Ketika PTK
anda berhasil, maka akan ada kepuasan tersendiri. Melalui PTK anda akan
mengoreksi pembelajaran anda sendiri.
Kejujuran dalam sertifikasi guru harus
menjadi panglima kita. Guru harus memberikan teladan dengan mengikuti
sertifikasi guru secara jujur. Jangan cantumkan portofolio orang lain
dalam laporan sertifikasi kita. Biarlah kita melakukan sertifikasi guru
ini dengan penuh kejujuran.
Kalau guru saja tidak jujur, bagaimana
nanti para peserta didiknya? Berbuatah jujur dalam mengumpulkan data
sertifikasi guru. Jangan cantumkan hal-hal yang tidak anda kerjakan.
lebih baik tidak lulus dalam sertifikasi guru daripada lulus tapi
menjual kejujuran anda sebagai guru. Renungkanlah ini baik-baik!
Sumber: http://wijayalabs.com
1 komentar:
so bener yg jujur itu , artinya buka di fodium itu namun di depan guru sendir diomonginnya harus pake iotak atuh jgn bloon kaya gtu
Posting Komentar