. Menuju Pebisnis Cerdas

Menuju Pebisnis Cerdas

KREATIF BERFIKIR

Sebuah mitos atau anggapan umum yang menyesatkan bahwa di kalangan kita ada yang cerdas dan bodoh sejak lahir, anggapan ini didasarkan pada hasil pengukuran tingkat kecerdasan rata-rata seperti nilai raport sekolah, hasil UAN dan ujian-ujian lainnya. Anggapan ini mengurangi rasa percaya diri kita akan kemampuan berpikir. Kemampuan berpikir seseorang bisa meningkat apabila ada motivasi, desakan, harapan, tantangan, persaingan atau ancaman.




Selain itu kemampuan berpikir seseorang bisa ditingkatkan dengan latihan berpikir kreaktif dan efektif. Seperti halnya ketrampilan organ tubuh kita lainnya yaitu tangan, kaki, cara bicara dan hati atau sikap mental bisa dilatih dengan baik tanpa mempertimbangkan bakat. Yakinkan bahwa semua orang bisa berpikir kratif dan efektif bila terlatih, tidak peduli berapa IQ.

Untuk bisa trampil "mengemudikan otak" kita, ada sejumlah tehnik atau alat berpikir yang bisa dipelajari dan dilatih. Semakin sering anda mencoba mempratekkannya, akan kian trampil anda berpikir. Dan berhubung jenis ketrampilan tersebut jarang diajarkan di sekolah, maka anda perlu melengkapi pendidikan formal anda dan pengetahuan anda dengan latihan-latihan tehnik berpikir. Terampil berpikir menghantarkan anda mampu menemukan ide-ide membuka usaha, menyelesikan persoalan usaha atau meningkatkan kinerja perusahaan anda.
Berikut Latihan-latihan Tersebut :

1.PMI (Plus Minus Interesting)
Dunia diciptakan atas azas keseimbangan, ada baik ada buruk, ada pendek ada panjang, ada teratur ada acak dan sebagainya. Sebetulnya penilaian kualitas sesuatu dipengaruhi sudut padang, subyektip penilai dan kelaziman. Teknik ini bertujuan memperluas persepsi atau wawasan pikiran kita dengan mengarahkan perhatian pada segi-segi : baik, buruk dan menarik dari ide-ide atau situasi yang dihadapi.
Latihan teknik ini menjadi penting mengingat kebiasaan banyak orang (orang dewasa tidak terkecuali) untuk memandang berbagai hal hanya terbatas dari satu segi. Kebiasaan orang memberikan penilaian cuma terbatas yang positif atau yang baik-baiknya saja, yang negatif atau buruknya semata ; dan nyaris tak pernah mencoba menemukan segi-segi menarik atau unik yang ada padanya.
Tanpa PMI kebanyakan penilaian didasarkan bukan pada bobot gagasan itu sendiri, tapi pada emosi anda pada saat yang bersangkutan. Dengan PMI anda memutuskan apakah anda suka atau tidak pada gagasan tertentu sesudah anda menjelajahinya bukan sebelumnya.
Sebagai contoh bagaimana air putih (air minum ‘mineral) bisa dijual lebih mahal daripada air teh manis/ sirup. Saat awal ide tersebut ditawarkan banyak orang mentertawakan. Untuk mendapatkan segelas teh manis berasal dari air putih yang direbus selanjutnya dituangkan ke serbuk the dan ditambah gula, sehingga disimpulkan air teh manis harus lebih mahaldari air putih. Kesimpulan analisa ini menggunakan sudut pandang proses pembuatan teh yang menggunakan bahan baku air putih. Kalau sudut pandang dilihat dari perbandingan kemanfatan untuk memberikan kepuasan konsumen maka bias disimpulkan lain. Yaitu putih dalam kemasan mempunyai kemanfaatan yang lebih luas dan batas waktu yang fleksibel dibandingkan air the manis yang hanya diminum sangat baik diwaktu tertentu saja. Jadi dilihat dari nilai kegunaan, maka air putih dalam kemasan lebih bernilai dari pada air teh hangat. Sehingga timbulah ide air putih dalam kemasan yang diterima pasaran

2.CAF (Considering All Factors)
Serupa tapi tidak sama dengan PMI, karena yang dipertimbangkan disini adalah faktor yang mempengaruhi suatu situasi; bukan hanya yang tampaknya penting bagi kita semata.
Sebuah pertanyaan:
Apa pengarus pemanasan global dengan perubahan kebutuhan konsumen?

3.OPV (Other People Viewpoints)
Berpindah dari sudut pandang kita sendiri kepada sudut pandang kepentingan konsumen. Tehnik ini bisa mencegah atau mengurangi kemungkinan timbulnya komplain konsumen atau kehilangan pelanggan, dan meningkatkan daya tepa-selira atau toleransi terhadap kepentingan orang lain. Anda akan menyadari betapa pandangan konsumen pada situasi yang sama bisa sangat berbeda dengan produsen.
Sebagai seorang pengusaha tidak perlu memperdebatkan argumentasi secara langsung kepada konsumen. Sebab benar atau salah, menang atau kalah akan berujung pada emosi pelanggan yang enggan menggunakan produk anda atau bahkan antipati. Kewajiban anda sebagai pengusaha harus pandai-pandai mencoba berpikir berkedudukan apabila anda sebagai konsumen yang membutuhkan kepuasan dan pemenuhan kebutuhan yang lebih baik dari yang ada.

4.ADI (Agreement, Disagrement, Irrelevance)
Belajar membuat semacam peta situasi selera konsumen dan mengurangi hal-hal yang disukai konsumen. Latihan ini menjadi penting berhubung kebiasaan banyak orang untuk hanya melihat perbedaan-perbedaan kepentingan produsen dengan konsumen.

5.PO (Possibility, Suppose, Hypothesis)
Teknik berpikir ini mencoba menilai atas sesuatu bukan (benar atau salah) ide, melainkan hendak memperlakukan secara kreatif, untuk mengetahui kemana ide tersebut membawa kita (movement). Pemikiran ini memungkikan kita menerima sebuah konsep 'kemustahilan' antara (intermediate impossible), sehingga kreativitas memperoleh 'hak hidup' dan ide-ide baru bisa bermunculan. Contoh : Masakan enak tanpa resiko kesehatan.

6.Concept Challenge
Menantang atau mempertanyakan ulang kesahihan gagasan maupun konsep-konsep serta penerapannya yang telah lama hadir di sekitar kita bukan untuk membuktikan ia benar atau salah, melainkan sekedar mempersoalkan keunikannya : "Mengapa harus dilakukan secara demikian ? Apa cuma ini satu-satunya cara yang mungkin ?

7.Gambar dan Berita
Kumpulkan artikel promosi berikut gambar-gambarnya, kombinasikan antara gambar iklan yang satu dengan narasi iklan yang lainnya dari berbagai media Kombinasi foto dan judul rekaan yang dihasilkan bisa serius maupun lucu. Apa yang dilatih disini adalah perluasan persepsi, daya cipta dan kemampuan anda menemukan alternatif.

Kiat di atas hanya sekedar contoh betapa proses berpikir itu bisa dilatih, terlepas dari isi pikiran kita. Berdasarkan pengalaman anda menerapkannya, siapa tahu anda akan mampu besok besok pagi anda sudah mendapatkan ide cemerlang yang sangat dibutuhkan konsumen atau merebut pangsa pasar produk tertentu.
http://www.pax.com/free-counters.html

Tidak ada komentar:

.

.
.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...