Seorang mahasiswi berusia 22 tahun asal Cina bernama
Jiao Chin ditemukan tewas seketika dengan posisi menggantung di atas
pagar listrik kampusnya di Prefektur Xishuangbanna Dai, Provinsi Yunnan,
Cina bagian selatan pada Rabu pagi (8/10). Demikian seperti dilaporkan oleh Daily Mail.
Jiao Chin tewas setelah ia berusaha kabur dari kampus dan asrama tempat ia berkuliah dengan memanjat pagar yang rupanya dialiri oleh listrik. Belakangan diketahui, Jiao Chin memanjat pagar tersebut pada malam harinya untuk menemui pacarnya.
Saat ditemukan, Jiao Chin yang naas itu terlihat masih mengenakan kaos dan celana pendek serta dengan posisi menggantung di atas pagar listrik tersebut. Pihak kampus pun mengatakan bahwa ini adalah ironi tersendiri bagi mereka, karena awalnya pagar listrik tersebut dipasang untuk keamanan mahasiswa sendiri.
“Pagar listrik itu kami pasang karena sebelumnya banyak maling yang berusaha masuk ke area kampus dan asrama mahasiswa. Padahal pagar itu dipasang untuk keamanan mereka sendiri, bahkan semua mahasiswa tahu bahwa pagar kampus kami memang dialiri listrik, kami tidak pernah membayangkan dia akan memanjatnya,” kata juru bicara kampus tempat Jiao Chin berkuliah.
Sementara itu, teman sekamar Jiao Chin di asrama, Qing Wan mengatakan bahwa kemungkinan besar temannya itu memanjat pagar karena terdesak ingin menemui seseorang yang tidak lain adalah pacarnya.
“Aku tidak tahu sama sekali kapan dia pergi sampai pagi hari aku melihat dia menggantung di atas pagar dan dikerubungi oleh petugas keamanan,” kata Qing Wan.
“Aku juga tidak tahu ke mana dia pergi, tapi aku tahu dia sedang memiliki pacar dan selalu ingin bertemu dengannya. Mungkin dia ingin pergi menemui pacarnya malam itu,” sambung Qing Wan.
Pihak kepolisian sendiri hingga saat ini belum mau mengambil kesimpulan tentang motif yang menimpa korban dan pelaku sendiri. Menurut polisi, mereka akan terus mengumpulkan bukti dan meminta keterangan dari para saksi dan teman korban.
“Sejauh ini, kemungkinannya korban memang ingin menemui pacarnya. Tapi itu belum tentu benar, kami akan terus menyelidiki lebih lanjut sampai tuntas,” kata salah seorang juru bicara Kepolisian Yunnan. Duh, ada-ada saja ya, Dreamers..
Jiao Chin tewas setelah ia berusaha kabur dari kampus dan asrama tempat ia berkuliah dengan memanjat pagar yang rupanya dialiri oleh listrik. Belakangan diketahui, Jiao Chin memanjat pagar tersebut pada malam harinya untuk menemui pacarnya.
Saat ditemukan, Jiao Chin yang naas itu terlihat masih mengenakan kaos dan celana pendek serta dengan posisi menggantung di atas pagar listrik tersebut. Pihak kampus pun mengatakan bahwa ini adalah ironi tersendiri bagi mereka, karena awalnya pagar listrik tersebut dipasang untuk keamanan mahasiswa sendiri.
“Pagar listrik itu kami pasang karena sebelumnya banyak maling yang berusaha masuk ke area kampus dan asrama mahasiswa. Padahal pagar itu dipasang untuk keamanan mereka sendiri, bahkan semua mahasiswa tahu bahwa pagar kampus kami memang dialiri listrik, kami tidak pernah membayangkan dia akan memanjatnya,” kata juru bicara kampus tempat Jiao Chin berkuliah.
Sementara itu, teman sekamar Jiao Chin di asrama, Qing Wan mengatakan bahwa kemungkinan besar temannya itu memanjat pagar karena terdesak ingin menemui seseorang yang tidak lain adalah pacarnya.
“Aku tidak tahu sama sekali kapan dia pergi sampai pagi hari aku melihat dia menggantung di atas pagar dan dikerubungi oleh petugas keamanan,” kata Qing Wan.
“Aku juga tidak tahu ke mana dia pergi, tapi aku tahu dia sedang memiliki pacar dan selalu ingin bertemu dengannya. Mungkin dia ingin pergi menemui pacarnya malam itu,” sambung Qing Wan.
Pihak kepolisian sendiri hingga saat ini belum mau mengambil kesimpulan tentang motif yang menimpa korban dan pelaku sendiri. Menurut polisi, mereka akan terus mengumpulkan bukti dan meminta keterangan dari para saksi dan teman korban.
“Sejauh ini, kemungkinannya korban memang ingin menemui pacarnya. Tapi itu belum tentu benar, kami akan terus menyelidiki lebih lanjut sampai tuntas,” kata salah seorang juru bicara Kepolisian Yunnan. Duh, ada-ada saja ya, Dreamers..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar