A. Efikasi Diri
1. Pengertian Efikasi Diri
Efikasi diri adalah suatu kenyataan
seseorang mengenai kemampuannya untuk melakukan tugas-tugas tertentu yang
spesifik. (Baron & Greenberg,1990). Efikasi diri merupakan konsep diri dan
berkaitan dengan persepsi seseorang terhadap kemampuan dan keahlian dalam
menghadapi suatu tugas tertentu. (Byrne,1993)
Peter mempunyai pendapat bahwa efikasi
diri merupakan sikap atau perasaan yakin atas kemapuan diri sendiri sehingga
orang yang bersangkutan tidak terlalu cemas dalam tindakan-tindakannya, dapat
merasa bebas untuk melakukan hal-hal yang disukainya dan bertanggung jawab atas
perbuatannya, hangat dan sopan dalam berinteraksi dengan orang lain, dapat
menerima dan menghargai orang lain, memiliki dorongan untuk berprestasi serta
mengenal kelebihan dan kekurangannya. (Umi Murtiningsih,1999)
Efikasi diri menunjukkan pada
keyakinan individu bahwa dirinya dapat melakukan tindakan yang dikehendaki oleh
situasi tertentu dengan berhasil. Hal ini sejalan dengan pendapat Bandura sendiri
yang menyatakan bahwa keyakinan diri adalah pendapat atau keyakinan yang
dimiliki seseorang mengenai kemampuannya dalam menampilkan suatu bentuk
perilaku, dalam hal ini berhubungan dengan situasi yang dihadapi seseorang
tersebut dan menempatkan sebagai elemen kognitif dalam pembelajaran.
(Ulupi,1995)
2. Penilaian Tentang Efikasi Diri
Penilaian efikasi diri merupakan
proses penarikan kesimpulan yang mempertimbangkan sumbangan faktor kemampuan
dan bukan kemampuan pada keberhasilan dan kegagalan pada performansi. Sejauh
mana individu mengubah efikasinya melalui pengalaman performansi, akan
tergantung pada faktor-faktor lain seperti kesulitan tugas, besar usaha yang
dikeluarkan, besar bantuan eksternal yang diterima, situasi pada saat
performansi dan pola-pola keberhasilan dan kegagalan. (Bandura,1991)
Efikasi tergantung pada kemampuan
individu. Oleh karena itu pada umunya individu yang berkemampuan tinggi
memiliki efikasi yang lebih tinggi tentang belajar dibandingkan dengan individu
yang berkemampuan rendah. (Schunk,1994)
Jadi dapat dismimpulkan bahwa efikasi
dapat melebihi sesuai atau dibawah hasil performansi tergantung pada bagaimana
performansi tersebut dinilai secara kognitif. Penilaian efikasi ditentukan pula
oleh pendapat orang lain. Kredibilitas orang yang mempersepsikan itu penting.
Individu akan mengalami efikasi diri yang lebih tinggi bila diberitahu dirinya
mampu oleh sumber yang dipercaya. Namun individu mungkin pula mengabaikan
sumber yang dipercaya bila ia yakin sumber tersebut tidak memahami tuntutan
tugas dan pengaruh dari luar.
3. Fungsi Efikasi Diri
Mekanisme efikasi diri memuat
penjelasan bagaimana efikasi diri pada individu. Persepsi diri atas efikasi
yang berlangsung dalam diri individu keberadaannya sebagai suatu fungsi yang
menentukan dalam bagaimana cara perilaku individu, pola pikirnya dan reaksi
emosional yang mereka alami. (Ulupi,1995)
Secara rinci fungsi efikasi adalah
sebagai berikut :
a.
Pemilihan perilaku
Faktor ini
merupakan faktor yang sangat penting sebagai sumber pembentukan efikasi diri
seseorang karena hal ini berdasarkan kepada kenyataan keberhasilan seseorang
dapat menjalankan suatu tugas atau ketrampilan tertentu akan meningkatkan
efikasi diri dan kegagalan yang berulang akan mengurangi efikasi diri.
b.
Besar Usaha dan Ketekunan
Keyakinan yang
kuat tentang efektifitas kemampuan seseorang akan sangat menentukan usahanya
untuk mencoba mengatasi siatuasi yang sulit. Pertimbangan efikasi juga
menentukan seberapa besar usaha yang akan dilakukan dan seberapa lama bertahan
dalam menghadapi tantangan. Semakin kuat efikasi dirinya maka semakin lama
bertahan dalam usahanya.
c.
Cara Berfikir dan Reaksi Emosional
Dalam pemecahan masalah yang sulit,
individu yang mempunyai efikasi tinggi cenderung mengatribusikan kegagalan pada
usaha-usaha yang kurang, sedangkan individu yang mempunyai efikasi rendah
menganggap kegagalan berasal dari kurangnya kemampuan mereka.
4. Faktor Yang Mempengaruhi Efikasi Diri
Menurut Bandura, faktor-faktor yang
mempengaruhi proses pembentukan efikasi diri seseorang antara lain :
1.
Pencapaian secara aktif
Faktor ini merupakan faktor yang sangat penting sebagai sumber
pembentukan efikasi seseorang karena hal ini berdasarkan kepada kenyataan
keberhasilan seseorang dapat menjalankan suatu tugas atau ketrampilan tertentu
akan meningkatkan efikasi diri dan kegagalan yang berulang akan mengurangi
efikasi diri.
2.
Pengalaman tidak langsung
Dengan melihat kesuksesan orang lain yang memiliki kesamaan dengan
pengamat akan dapat meningkatkan harapan efikasi diri pengamat, ia dapat
menilai dirinya memiliki kemampuan seperti yang dimiliki orang yang diamati
sehingga ia melakukan usaha-usaha untuk memperoleh atau meningkatkan
ketrampilannya. Dengan prinsip yang sederhana, jika orang laind apat
melakukannya begitu pula dengan saya. Pengamat dapat melihat cara-cara dan
ketrampilan orang yang diamatinya. Dengan model yang kompeten pengamat dapat
belajar cara-cara yang efektif untuk menghadapi hambatan maupun keadaan yang
menakutkan.
3.
Persuasi verbal
Persuasi verbal sering digunakan untuk meyakinkan seseorang
tentang kemampuannya sehingga dapat memungkinkan dia meningkatkan usahanya
untuk mencapai yang ditujunya. Persuasi verbal ini akan berlangsung efektif
bila berdasarkan realita dan memiliki alasan untuk meyakinkan dirinya bahwa ia
dapat mencapai apa yang ditujukannya melalui tindakan nyata. Namun tidak
efektif bila tidak berdasarkan alasan yang kuat dan realita. Persuasi akan
meningkatkan dan menguatkan efikasi diri seseorang sehingga mengarahkan untuk
berusaha keras mencapai tujuan. Dalam hal ini pengaruh persuasi pada seseorang
berlangsung untuk meningkatkan perkembangan keterampilan dan efikasi dirinya.
4.
Keadaan fisiologis
Seseorang akan memperoleh informasi melalui keadaan fisiologisnya
dalam menilai kemampuannya sehingga akan cenderung memiliki harapan kesuksesan
dalam melakukan tugas yang lebih besar, bila dalam kondisi yang tidak diwarnai
oleh ketegangan dan tidak merasakan adanya keluhan atau gangguan somatis dalam
dirinya. Sebab ketegangan akan mengakibatkan seseorang menjadi terhambat dalam berunjuk
kerja yang baik. Dalam kegiatan sehari-hari yang meliputi kegiatan stamina dan
kekuatan fisik, seseorang akan melihat kelelahan dan sakit sebagai indikasi
ketidak efektifan fisiknya sehingga akan mempengaruhi unjuk kerjanya. Hal ini
akan berpengaruh terhadap efikasi dirinya, sehingga unjuk kerjanya menjadi
tidak optimal. (Astutik,2003)
Selain itu Meistasari mengatakan bahwa
faktor-faktor yang mempengaruhi efikasi diri yaitu :
1.
Kemampuan memecahkan masalah
Kemampuan seseorang untuk menyelesaikan atau mencari alan keluar
atas suatu keadaan atau konflik yang dihadapinya.
2.
Kemampuan melakukan hubungan dengan
orang lain
Kemampuan seseorang untuk berinteraksi dengan orang –orang yang
berada disekitarnya atau dalam lingkungannya.
3.
Tingkah laku dalam lingkungan
Perilaku seseorang dalam keseharianya di masyarakat serta tempat dimana ia berada dan tinggal.
(Meistasari,2000)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar