Sebuah aksi heroik dilakukan seorang anggota pasukan khusu Inggris terjadi insiden penyerbuan mal Westgate, Nairobi,
Kenya, yang sudah memasuki hari keempat. Kebetulan tentara itu tengah tidak dalam bertugas sedang bersantai di mall Westgate.
Sang prajurit SAS tengah menikmati kopi di salah satu kafe di pusat perbelanjaan itu saat para anggota kelompok militan menerobos masuk sambil melepaskan tembakan.
Prajurit yang tak bisa disebutkan namanya karena alasan keamanan itu kebetulan membawa sepucuk pistol yang terselip di pinggang.
Begitu serangan terjadi, dengan insting militernya dia menyelamatkan sejumlah orang di kafe tempatnya nongkrong ke luar mal.
Tak berhenti di situ, si prajurit tersebut kembali masuk ke dalam mal dan keluar lagi membawa beberapa pengunjung.
Seorang saksi mata mengatakan, prajurit itu setidaknya bolak-balik keluar masuk mal Westgate sebanyak 12 kali.
"Dia bolak-balik sebanyak 12 kali dan menyelamatkan tak kurang dari 100 orang. Bayangkan kembali masuk ke tempat yang penuh tembakan seperti itu," kata seorang saksi mata.
Saksi mata lainnya mengatakan, perbuatan prajurit SAS itu sangat luar biasa dan heroik.
"Apa yang dilakukannya sangat heroik. Dia sedang minum kopi saat serangan terjadi," kata saksi itu.
Banyak sandera diselamatkan - kebanyakan orang dewasa - menderita dehidrasi, Kolonel Cyrus Oguna, seorang juru bicara militer, mengatakan, menambahkan bahwa beberapa penyerang "paling mungkin" telah tewas dalam operasi.
Serangan itu terjadi sekitar 30 jam setelah 10 sampai 15 ekstrimis al-Shabab menyerbu mal pada hari Sabtu dari dua sisi, melemparkan granat dan menembaki warga sipil.
The Foreign and Commonwealth Office telah mengkonfirmasi bahwa tiga warga Inggris di antara orang mati dalam apa yang David Cameron digambarkan sebagai "serangan benar-benar memuakkan dan menjijikan, kebrutalan mengerikan."
Berbasis kelompok teror Somalia al-Shabab mengaku berada di balik serangan itu. Pemerintah Inggris sedang menyelidiki apakah Samantha Lewthwaite, tersangka teroris Inggris dan janda salah satu dari 7/7 pembom, terlibat.
Sejumlah sumber mengatakan, pasukan khusus Inggris Special Air Service (SAS) secara teratur berlatih dan beroperasi di Kenya.
Pasukan ini terlibat dalam melacak warga Inggris yang bergabung dengan kelompok-kelompok militan di Somalia dan Yaman.
Para pensiunan SAS banyak yang bekerja untuk Pemerintah Inggris atau Kenya dan sejumlah perusahaan jasa keamanan di seluruh Afrika Timur.
Sang prajurit SAS tengah menikmati kopi di salah satu kafe di pusat perbelanjaan itu saat para anggota kelompok militan menerobos masuk sambil melepaskan tembakan.
Prajurit yang tak bisa disebutkan namanya karena alasan keamanan itu kebetulan membawa sepucuk pistol yang terselip di pinggang.
Begitu serangan terjadi, dengan insting militernya dia menyelamatkan sejumlah orang di kafe tempatnya nongkrong ke luar mal.
Tak berhenti di situ, si prajurit tersebut kembali masuk ke dalam mal dan keluar lagi membawa beberapa pengunjung.
Seorang saksi mata mengatakan, prajurit itu setidaknya bolak-balik keluar masuk mal Westgate sebanyak 12 kali.
"Dia bolak-balik sebanyak 12 kali dan menyelamatkan tak kurang dari 100 orang. Bayangkan kembali masuk ke tempat yang penuh tembakan seperti itu," kata seorang saksi mata.
Saksi mata lainnya mengatakan, perbuatan prajurit SAS itu sangat luar biasa dan heroik.
"Apa yang dilakukannya sangat heroik. Dia sedang minum kopi saat serangan terjadi," kata saksi itu.
Banyak sandera diselamatkan - kebanyakan orang dewasa - menderita dehidrasi, Kolonel Cyrus Oguna, seorang juru bicara militer, mengatakan, menambahkan bahwa beberapa penyerang "paling mungkin" telah tewas dalam operasi.
Serangan itu terjadi sekitar 30 jam setelah 10 sampai 15 ekstrimis al-Shabab menyerbu mal pada hari Sabtu dari dua sisi, melemparkan granat dan menembaki warga sipil.
The Foreign and Commonwealth Office telah mengkonfirmasi bahwa tiga warga Inggris di antara orang mati dalam apa yang David Cameron digambarkan sebagai "serangan benar-benar memuakkan dan menjijikan, kebrutalan mengerikan."
Berbasis kelompok teror Somalia al-Shabab mengaku berada di balik serangan itu. Pemerintah Inggris sedang menyelidiki apakah Samantha Lewthwaite, tersangka teroris Inggris dan janda salah satu dari 7/7 pembom, terlibat.
Sejumlah sumber mengatakan, pasukan khusus Inggris Special Air Service (SAS) secara teratur berlatih dan beroperasi di Kenya.
Pasukan ini terlibat dalam melacak warga Inggris yang bergabung dengan kelompok-kelompok militan di Somalia dan Yaman.
Para pensiunan SAS banyak yang bekerja untuk Pemerintah Inggris atau Kenya dan sejumlah perusahaan jasa keamanan di seluruh Afrika Timur.
Mencemaskan, para pengunjung bergegas menuruni eskalator disaat polisi melakukan operasi untuk orang-orang bersenjata. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar