H. Lulung |
Seiring dengan
rencana relokasi PKL Tanah Abang oleh pemprov DKI melambungkan nama
H.Lulung. Pria yang sebelumnya tidak ada yang kenal ini sekarang namanya
sering disebut-sebut dan menyandingkannya dengan Basuki Tjahaya
Poernama atau Ahok. Saat itu H.Lulung sebagai penguasa Tanah ABang
merasa tersinggung ketika di media Ahok melontarkan statemen yang
menyebutkan ada anggota DPRD DKI yang menjadi beking PKL Tanah Abang.
Bak gayung bersambut, pernyataan Ahok pun dibalas H. Lulung dengan
menyebut Ahok sebagai orang yang sakit jiwa.
Siapakah sebenarnya H.Lulung ini?
Sebelumnya nama H.Lulung ini mungkin asing ditelinga bagi sebagian orang, tetapi jika menyebut nama ini bagi warga tanah abang, siapa yang gak kenal?
Pria asli Betawi
kelahiran 24 Juli 1959 ini mempunyai nama asli Abraham Lunggana, dan
setelah naik haji namanya dikenal dengan panggilan H.Lulung. Sebagai
putra asli Jakarta Lulung kecil termasuk anak yang hidup sengsara.
Beranjak dewasa, untuk mempertahankan hidupnya da memulai usaha dengan
menjadi pemulung dengan mengumpulkan kardus, besi hingga barang-barang
bekas.
Karena dinilai
kurang menjanjikan akhirnya Lulung beralih profesi menjadi tukang parkir
dan penjaga keamanan di Tanah Abang. Dan nasibnya mulai berubah ketika
terjadi konflik terbuuka memperebutkan kekuasaan di tanah abang pada
tahun 1996 antara geng Timor pimpinan Hercules Rozario yang saat itu
sebagai penguasa tanah abang melawan geng Betawi pimpinan Bang Ucu alias
Muhammad Yusuf. Pada waktu itu Lulung memilih mendukung Hercules. Dalam
bentrokan itu kelompok Timor pimpinan Hercules dapat dipukul mundur dan
kelompok Betawi pimpinan Bang Ucu merebut kekuasaannya di Tanah Abang.
Hercules pun cabut dari Tanah Abang.
Bagaimana nasib
Lulung? Sebagai pendukung Hercules Lulung dianggap sebagai penghianat
oleh teman-temannya, semenjak kekalahan kubu Hercules Lulung menjadi
target utama dan dikejar-kejar dan diburu oleh anak buah Bang Ucu. Tapi
untungnya nasib baik masih menaungi Lulung karena dia dilindungi oleh
Bang Ucu yang melihat Lulung ini mempunyai potensi untuk
bisa menjadi besar. Akhirnya Lulung pun kembali ke Tanah Abang dan
menjadi satu pemain utama disitu. Sebagai bentuk rasa terimakasihnya,
setiap bulan Lulung selalu member setoran ke Bang Ucu.
Empat tahun
kemudian, tepatnya tahun 2000 Lulung mengambil alih dan menguasai usaha
perpakiran dan pengamanan di Tanah Abang. Dengan cerdiknya Lulung
menempuh jalur resmi dengan mendirikan PT. Putrajaya Perkasa kemudian
berkembang berturut turut mendirikan PT Tujuh Fajar Gemilang dan PT Satu
Komando Nusantara. Semua perusahaan dibawah pimpinan H.Lulung ini
bergerak dibidang perpakiran, jasa keamanan dan penagihan hutang. Selain
itu beberapa tahun kemudian dia mendirikan kantor pengacara yang diberi
nama Haji Lulung & Associates.
Dari beberapa perusahaan inilah karier H.Lulung semakin menanjak. Pria yang sehari-hari mengendarai mobil Jeep Wrangler dengan nomor polisi DK1 1 HL
ini mencoba peruntungan dengan menjadi wakil rakyat dengan bergabung
pada Partai Persatuan Pembangunan (PPP). H.Lulung mempunyai karyawan
lebih dari 7000 orang ini akhirnya terpilih menjadi anggota DPRD DKI dan
ditugaskan partai untuk menduduki jabatan wakil ketua DPRD.
Dengan meroketnya
karier H.Lulung di dunia politik pada tahun 2012 silam nama H.Lulung
sempat disebut-sebut sebagai calon wakil gubernur DKI Jakarta untuk
mendampingi Alex Noerdin yang dicalonkan Partai Golkar. Karena sesuatu
dan lain hal akhirnya namanya tersingkir dan digantikan oleh Nono
Sampono yang mendampingi Alex Noerdin.
Sumber: Kompasiana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar