Berbuat semaunya sendiri.
Saat kita berada didalam kendaraan sering kita melihat saudara kita
dimobil depan, keluar tangan membuang tisue atau plastik keluar dijalan.
Ada juga kadang di ruang terbuka maupun tertutup, orang yang merokok
seenaknya membuang puntungnya, belum lagi sampah dan lainnya. Dari
cerminan ini maka tidak heran secara akumulatif, masyarakat kita
terdidik secara tidak sengaja untuk berlaku semaunya, masa bodoh, cuek
tingkat tinggi, maka kalau ada korupsi waktu, fasilitas sampai uang dan
jabatan, kemungkinan karena didikan dari hal-hal sepele…
Ah… dalam hati kok terdetik, kenapa berbuat semaunya ya…
Kita hidup dalam masyarakat beradab, tapi karena toleransi yang
tinggi, kadang kita memperkosa hak-hak orang yang hidup toleran, kita
lebih mementingkan keagungan diri dan kelompok, daripada menjadi manusia
pribadi yang unik dan beradab yang sebenarnya harus kita junjung
tinggi.
Mulailah untuk tidak semaunya sendiri dari hal-hal kecil.
Dalam kehidupan berumah tangga, “Setan Nunggang Gajah”, sering
ditunjukan oleh pasangan yang seenaknya memperlakukan pasangan yang
lain, dimulai dari ketidak jujuran hal kecil biasanya… Pasangan sering
dianggap tidak perlu tahu terlalu banyak urusan pasangan yang lain…
Sehingga muncul semaunya tanpa memperhatikan perhatian dan perasaan dari
pasangannya.
Menjadi saling peduli dalam kejujuran adalah tips mujarap untuk menghindari sikap mental yang masa bodoh dan berlaku semuanya.
- Dalam hubungan orang tua dan anak (Guru dan Murid), kalau anak atau murid sudah memulai kebohongan sekecil apapun, maka itu nantinya akan menjadi bibit unggul untuk tumbuhnya sikap semaunya sendiri, maka orang tua/guru harus berusaha untuk jeli dan juga memberikan pengarahan yang tepat agar anak/murid mengerti menjadi manusia bertanggung jawab.
- Dalam hubungan keluarga dengan keluarga lain (bermasyarakat), perhatikanlah kiri kanan kita, tetangga kita, bukan ikut campur, tapi tunjukan kepedulian kita dan rasa sikap empati dalam segala hal, janganlah kita hanya maunya sendiri merasa tidak menganggu dan tidak diganggu orang lain itu sudah dianggap menjadi orang yang baik/hidup yang baik. Itu akan menimbulkan pembangunan masyarakat yang seutuhnya tidak terjadi, dan akan menjadi tumpul, sehingga masyarakat gampang di adu domba dan dipecah belah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar