Awalnya
Saya pikir Pagelaran Wayang Orang tak diminati pencari hiburan di kota
Semarang, malam itu (15/3/2014) Aku mencoba menonton bersama istriku dan
dua anakku yang sudah beranjak dewasa menuju ke TBRS base camp WO Ngesti Pandowo mementaskan Wayang Orang Gabungan 4 kota besar dengan lakon Kresno- Gatotkoco Kembar.
Setelah
antri beli tiket kelas balkon 200 ribu untuk 4 orang Aku berjalan ke
pintu masuk, nggak nyangka ternyata banyak anak-anak muda yang antri
memenuhi memenuhi ruang teras gedung Ki Narto Sabdo di Taman Budaya
Raden Saleh (TBRS). Sebuah kesimpulan awal ternyata anak muda Semarang
mulai berbalik menyukai tontonan live tradisional Indonesia dibanding
acara malam minggu lain, padahal tiketnya cukup mahal untuk ukuran uang
jajan mereka.
Pentas
diawali penampilan tarian Didik Nini Towok yang memukau penonton dengan
serentak mengabadikan dengan berbagai gadgetberkamera yang
dimiliki, banyak pula di balkon kamera-kamera besar yang dipakai
penonton untuk menembak tiap session, semakin menambah keherananku
betapa acara ini begitu tampak istimewa bagi mereka.
Setelah
welcome party beberapa tarian topeng Didik Nini Thowok kemusian
Pranotocoro memberikan keterangan pengantar acara maka baru tahu bahwa
acara ini memang berkelas elit, selain menampilkan para bintang wayang
orang dari Jakarta, Solo dan Jogjakarta, ternyata banyak pula yang ikut
acting dari kalangan pejabat tinggi di Jawa Tengah antara lain Ir Agus
Wariyanto SIP MM (Ketua Balitbang Provinsi Jateng), Kombes Pol sutarmono
(Kepala BNNP Jateng), Dr H Ahmad Darodji Msi (Ketua MUI Jateng), Dr H
Cicut SutiarsoSH Mhum (Ketua Pengadilan Tinggi Jateng).
Secara
umum bagi Saya pertunjukan ini cukup mempesona sebab kostum yang
dipakai para pemain tampak begitu mewah, gerak tari yang diperagakan
begitu mantab, para bintang tamu yang ikut ambil peran juga dapat
mengimbangi artis profesional lainnya. Yang tampak kurang mendukung
adalah AC ruangan tidak memadahi untuk jumlah penonton yang membludak
tersebut, juga Sound Sistem tidak seimbang dengan pagelaran opera yang
berkelas tersebut.
Di
sela beberapa adegan permainan ada sambutan apresiasi oleh Wakil
Gubenur Jateng Heru Sudjatmoko yang lantas memberikan penghargaan kepada
semua bintang tamu pada pada pentas kolaborasi WO Ngesti Pandawa,
beliau menyampaikan: “Saya berhatap pentas bersama pejabat ini tidak
hanya sekali ini saja, tapi agar dibuat secara berkala”.
Kedepan tampaknya Wayang Orang kembali menjadi acara prestise
yang digandrungi para elit bangsa dan anak muda, yang tentu saja dengan
harga tiket harus seimbang dengan biaya pementasan supaya kesejahteraan
pegiatnya terbantu.
Ketika
Aku coba telusuri di Google ternyata WO Ngesti Pandawa mendapat
dukungan dari Giok Hartono istri bos Djarum Kudus yang sering memerankan
tokoh wayang wanita, dan denger-denger ratusan juta telah disumbangkan
untuk WO Ngesti Pandawa, jadi pantas saja acara malam minggu itu tampak
mewah.
budaya itu semakin tergeser..jika tidakbisa melestarkan.
BalasHapus