Siapa
yang tak suka, tentu sudah gila. Bila menulis secara terbuka, kemudian
ada sapa, lantas bertanya, berlanjut diskusi mendalam atas tema,
bukankah itu menunjukkan tulisan kita berguna? Kita tentu akan lebih
bergairah lagi untuk berkarya. Berusaha keras agar meningkat
kualitasnya.
Kadang,
tanpa terduga, tulisan-tulisan kita terkutip dalam tulisan orang lain,
dapat berupa berita, artikel, laporan penelitian atau karya-karya
akademis berupa skripsi atau tesis. Semakin bahagia rasanya.
Lantaran
tulisan pula, dapatlah suatu waktu seorang jurnalis, tidak hanya
tingkat lokal di kota tempat kita tinggal, melainkan dapat pula dari
media nasional ataupun mancanegara, meminta informasi dari kita tentang
hal-hal yang terkait dengan apa yang kita tulis. Ya, kita dijadikan
sebagai narasumber berita, atau sumber yang mampu memberikan
rujukan-rujukan untuk memperdalam penggalian data atau informasi.
Bukankah itu sesuatu?
Barangkali
pula,lantaran tulisan-tulisan yang kita buat dan publikasikan, ada
orang berminat untuk meminta tulisan dengan menawarkan imbalan tertentu
yang menggiurkan dan menambah semangat.
Menulis,
ya, menulis. Bukanlah kegiatan sia-sia. Ia dapat bermakna bagi kita,
namun juga dapat bermakna bagi orang lain. Ah, engkau barangkali pernah
mengalaminya.
Yogyakarta, 6 Oktober 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar adalah proyeksi pemahaman. Orang paham pasti bisa komentar