Tokoh oposisi Bangladesh Abdul Kader Mullah, yang
dinyatakan terbukti bersalah melakukan kejahatan perang. Shaikh Yusuf
Harun, Wakil Jaksa Dhaka, seperti dilansir BBC pada Jumat, 13
Desember 2013, mengatakan pria berusia 65 tahun itu dieksekusi sehari
sebelumnya pada pukul 22.01 WIB. Mullah dinyatakan bersalah oleh
mahkamah khusus kejahatan perang Bangladesh pada Februari lalu karena
menjadi dalang kejahatan perang tahun 1971.
“Dia mengatakan bangga akan mati sebagai martir bagi pergerakan Islam di negara kami,” kata Hasan Jamil, anak Mullah. Keluarga Mullah menemuinya terakhir kali pada Kamis malam sebelum ia dhukum gantung. Hingga akhir hayatnya, Mullah merupakan pemimpin senior Partai Jamaat-e-Islami, partai oposisi yang berseberangan dengan pemerintahan Perdana Menteri Sheikh Hasina.
Ia menjadi terpidana pertama mahkamah kejahatan perang yang mati dieksekusi. Jaksa menyebut Mullah sebagai “Pembantai dari Mirpur”. Mirpur merupakan wilayah di luar Dhaka dimana Mullah dituding menghabisi ratusan intelektual dan warga tak berdosa yang mendukung kemerdekaan Bangladesh dari Pakistan.
Sepekan sebelum dihukum gantung, Mullah sempat meminta keringanan hukuman kepada Mahkamah Agung Bangladesh. Akan tetapi, Mahkamah Agung menolak permohonan tersebut. Putusan itu diketok dua hari sebelum Mullah menjalani eksekusi mati.
Hukuman gantung untuk Mullah sebelumnya sempat mendapat kecaman dari berbagai pihak. Beberapa pendukung Mullah bahkan tewas dalam aksi demonstrasinya di Kota Chittagong. Kelompok penggiat hak asasi internasional menuding mahkamah kejahatan perang Bangladesh gagal memenuhi standar internasional.
Namun, warga Dhaka menyambut gembira hukuman Mullah. Mahasiswa-mahasiswa berkumpul di ibu kota untuk merayakan hukuman gantung pada penjahat perang tahun 1971 yang menewaskan ratusan ribu penduduk.
Pemerintah Bangladesh mengatakan perang kemerdekaan 1971 menimbulkan korban tewas jutaan orang dan ratusan ribu perempuan menjadi korban pemerkosaan akibat kekejaman pasukan Pakistan yang didukung pengkhianat Bangaldesh. Sebagian besar korban tewas adalah warga Hindu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar