Syekh Mansour bin Zayed |
Invasi orang-orang terkaya Timur Tengah dan Rusia ke club-club eropa
telah membangkitkan persepakbolaan dan menjadikan club tersebut semakin
disegani. Syekh Mansour mengawali trend Arab ke sepak bola eropa. Sejak
mengambil alih Manchester City dari tangan Thaksin Sinawatra menjadikan
club inggris tersebut semakin berisik dan telah meraih dua trofi yaitu
Piala FA dan yang paling fenomenal adalah saat meraih Juara Liga Inggris
2012 setelah penantian 44 tahun lamanya. Dengan memborong pemain hebat
seperti Kun Aguero dan Samir Nasri serta memecahkan rekor transfer di
Liga Inggris, City menjelma menjadi team yang hebat.
Jejak langkah
Syekh Mansour diikuti oleh Syekh Abdullah dari Qatar yang membeli
Malaga, dan juga memborong pemain-pemain kelas dunia seperti Ruud Van
Nistelroy, Jeremi Baptista, Martin Demichelis dan Joaquin Sanches yang
telah menghabiskan dana 80 juta pound. Dengan suntikan dana yang lumayan
besar menjadikan Malaga musim ini sedikit berbicara banyak di Liga
Spanyol, meski belum setenar Real Madrid dan Barcelona. Sedang Getafe
yang dibeli oleh Syekh Butti (UEA) baru mendatangkan yang biasa saja.
Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan di musim mendatang akan
mendatangkan juga pemain-pemain berbakat lainnya.
Syekh Tamim bin Hamad Ali Tsani |
Sukses Syekh
Mansour banyak menjadi inspirasi orang Arab lainnya. Kalau di Inggris
dan Spanyol telah ‘dirasuki’ syekh Arab, maka club Perancis pun tidak
ketinggalan. Paris St. Germany kemudian diambil alih oleh Syekh Tamin
dari Qatar yang menjadikan club PSG semakin menggurita. Dan para
pesaingannya pun tercengang ketika diperkuat pelatih Carlo Anceloti dan
pemain-pemain bintang. Selain invasi orang-orang kaya Arab ke eropa
mereka juga memboyong mantan pemain hebat yang beralih profesi ke liga
timur tengah seperti Maradona dan Carlos Dunga serta pelatih hebat
lainnya.
Hal berbeda juga dilakukan orang Rusia. Abramovic
bertindak sebagai bisnisman dengan membeli Chelsea dan melontorkan dana
yang luar biasa sehingga Chelsea kini bisa disejajarkan dengan club elit
Eropa lainnya seperti Real Madri, Munchen, AC Milan, Juventus dan club
elit lainnya. Meski bukan orang pertama membeli club, akan tetapi
Abramovic tampil sebagai sosok yang mempopulerkan trend kepemilikan club
di Eropa dari kalangan orang-orang Rusia.
Munculnya trend
kepemilikan club dari daratan Timur Tengah dan Rusia tidak ada maksud
lain untuk memperkenalkan ketenaran dan juga memicu kebangkitan serta
bisnis sepak bola di kedua daratan tersebut. Karena selama ini club
maupun sepak bola timur tengah dan Rusia belum bisa berbicara banyak di
tingkat dunia dibandingkan dengan Eropa dan Amerika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar