Lembaga Survey Nielsen Club mencatat saat ini hampir setengah pengguna internet di Indonesia menggunakan telepon genggamnya untuk mengakses internet. Sehingga ini menjadikan Indonesia sebagai pasar yang paling bergantung kepada akses internet dibandingkan negara lain di Asia Tenggara.
‘’Tren ini akan terus meningkat dalama 12 bulan ke depan,’’ ujar Managing Director dari Divisi Media Nielsen Indonesia Irawati Pratignyo dalam siaran persnya, Senin (11/7). Menurut Irawati, saat ini pengguna internet yang mengakses lewat telepon genggam ada di angka 48 persen. Kemudian pihaknya pun memprediksi bahwa dalam waktu 12 bulan ke depan, akan meningkat menjadi 53 persen.
Selain seiring makin majunya teknologi, Irawati menyatakan berdasarkan survey Nielsen untuk setahun ke depan 30 pengguna internet akan mengakses melalui perangkat genggam yang memiliki kapabilitas untuk itu.
Menurutnya hal ini terjadi karena perangkat yang memiliki kapabilitas untuk mengakses internet seperti telepon genggam dan tablet menawarkan akses yang mudah ke internet. Sehingga konsumen Indonesia tidak bergantung pada ketersediaan layanan broadband kecepatan tinggi di rumah atau melalui Personal Computer (PC).
Meskipun penggunaan mobile internet di Indonesia cukup tinggi, akan tetapi menurutnya secara keseluruhan memiliki tingkat penetrasi internet terendah di Asia Tenggara. Berdasarkan survey Nielsen hanya satu dari lima warga Indonesia yang berusia di atas 15 tahun (21 persen) yang menggunakan internet, atau 17 poin persentase lebih rendah daripada rata-rata wilayah Asia Tenggara yaitu 38 persen. Bahkan dari hasil survey juga menunjukkan bahwa penduduk Indonesia yang berusia diatas 50 tahun hanya 1 persen yang menggunakan internet.
Malaysia Pengguna Internet Banking Terbesar
Sedangkan pengguna situs perbankan online (internet banking) di Asia Tenggara meningkat tajam pada tahun lalu, karena lembaga tumbuh lebih memahami internet dan pelanggan menggunakannya untuk membayar tagihan mereka di web.
Sebuah survei yang dilakukan oleh comScore Rabu (9/3) menemukan jumlah pengunjung ke situs web bank secara online naik dua digit selama 12 bulan mulai Januari 2010 di enam negara yang mereka survei, termasuk kenaikan 72 persen di Indonesia.
Malaysia memiliki jumlah pelanggan terbesar internet banking, dengan 2,7 juta pada Januari 2011, menurut penelitian yang dilakukan di Malaysia, Indonesia, Vietnam, Filipina, Hong Kong dan Singapura.
"Indonesia, Vietnam dan Filipina telah meningkat dengan persentase tertinggi tahun-ke-tahun karena bank-bank sekarang semakin baik dalam menyediakan jasa online ini," kata Joe Nguyen, wakil presiden untuk comScore Asia Tenggara.
Malaysia melihat pertumbuhan 16 persen tahun-ke-tahun dari 2,4 juta, sedangkan Hong Kong di tempat kedua dalam hal jumlah pengguna, dengan 1,3 juta pada Januari 2010 meningkat menjadi 1,5 juta setahun kemudian - meningkat 18 persen.
Berikutnya adalah Singapura dengan 779.000 pengunjung khusus pada Januari 2010 naik menjadi 889.000 setahun kemudian, naik 14 persen.
Negara-negara di mana pasar kurang berkembang melihat lompatan persentase terbesar, dengan pengguna online banking Indonesia meningkat dari 435.000 pada Januari 2010 menjadi 749.000 setahun kemudian, dan mereka di Filipina naik 39 persen dari
377.000 menjadi 525.000 selama periode yang sama.
Pengguna di Vietnam naik 35 persen dari 701.000 menjadi 949.000.
Nguyen mengatakan perbankan online memiliki banyak ruang untuk tumbuh di Indonesia, Vietnam dan Filipina. "Ketiga pasar itu masih memiliki pengguna relatif rendah dibandingkan
dengan populasi mereka," katanya.
"Kami telah melihat perbankan online benar-benar tinggal landas ketika pengguna dapat mulai membayar untuk utilitas mereka, tagihan telepon mereka dan semua hal sehingga perbedaan antara tiga pasar atas dan tiga pasar terbawah mungkin memberikan kontribusi (kepada) dengan ini," tambah Nguyen.
"Jadi kita berharap ini tumbuh karena layanan tersebut ikut bermain di Vietnam, Filipina dan Indonesia."
Bank dengan kehadiran merek lokal yang kuat cenderung menjadi tujuan yang paling populer, comScore menemukan, dengan Maybank Group datang teratas di Malaysia, Vietcombank di Vietnam dan DBS di Singapura. Bank global HSBC dan Citigroup juga menonjol dalam tujuan teratas, survei mengatakan.
Google Bangun Kantor di Malaysia
Meskipun Indonesia pengguna internet terbesar di Asia Tenggara mencapai 40 juta orang sedangkan Malaysia cuma punya pengguna Internet 17 juta orang., Google memilih membangun kantor perwakilan Asia Tenggara di Kuala Lumpur, bukan di Jakarta. “Malaysia adalah negara yang penting bila dilihat dari sisi digital-ekonomi dan populasi yang melek teknologi,” begitu alasan Sajith Sivanandan, Country Manager Google di Malaysia.
Rencananya, Google tahun ini akan merekrut 500 karyawan untuk wilayah Asia. Dari jumlah itu, 50 di antaranya akan berada di Asia Tenggara. Google mungkin silau oleh tingginya angka persentase pengguna Internet pita lebar (broadband) di Malaysia, yang mencapai 55,6 persen dari total populasi. Angka itu melewati target tahun lalu, yakni 50 persen dari total populasi. Padahal berapa jumlah penduduk Malaysia? Cuma 20 juta. Separuhnya cuma 10 juta orang. Itulah angka pengguna broadband mereka. Itu angka yang kecil dibanding Indonesia.
‘’Tren ini akan terus meningkat dalama 12 bulan ke depan,’’ ujar Managing Director dari Divisi Media Nielsen Indonesia Irawati Pratignyo dalam siaran persnya, Senin (11/7). Menurut Irawati, saat ini pengguna internet yang mengakses lewat telepon genggam ada di angka 48 persen. Kemudian pihaknya pun memprediksi bahwa dalam waktu 12 bulan ke depan, akan meningkat menjadi 53 persen.
Selain seiring makin majunya teknologi, Irawati menyatakan berdasarkan survey Nielsen untuk setahun ke depan 30 pengguna internet akan mengakses melalui perangkat genggam yang memiliki kapabilitas untuk itu.
Menurutnya hal ini terjadi karena perangkat yang memiliki kapabilitas untuk mengakses internet seperti telepon genggam dan tablet menawarkan akses yang mudah ke internet. Sehingga konsumen Indonesia tidak bergantung pada ketersediaan layanan broadband kecepatan tinggi di rumah atau melalui Personal Computer (PC).
Meskipun penggunaan mobile internet di Indonesia cukup tinggi, akan tetapi menurutnya secara keseluruhan memiliki tingkat penetrasi internet terendah di Asia Tenggara. Berdasarkan survey Nielsen hanya satu dari lima warga Indonesia yang berusia di atas 15 tahun (21 persen) yang menggunakan internet, atau 17 poin persentase lebih rendah daripada rata-rata wilayah Asia Tenggara yaitu 38 persen. Bahkan dari hasil survey juga menunjukkan bahwa penduduk Indonesia yang berusia diatas 50 tahun hanya 1 persen yang menggunakan internet.
Malaysia Pengguna Internet Banking Terbesar
Sedangkan pengguna situs perbankan online (internet banking) di Asia Tenggara meningkat tajam pada tahun lalu, karena lembaga tumbuh lebih memahami internet dan pelanggan menggunakannya untuk membayar tagihan mereka di web.
Sebuah survei yang dilakukan oleh comScore Rabu (9/3) menemukan jumlah pengunjung ke situs web bank secara online naik dua digit selama 12 bulan mulai Januari 2010 di enam negara yang mereka survei, termasuk kenaikan 72 persen di Indonesia.
Malaysia memiliki jumlah pelanggan terbesar internet banking, dengan 2,7 juta pada Januari 2011, menurut penelitian yang dilakukan di Malaysia, Indonesia, Vietnam, Filipina, Hong Kong dan Singapura.
"Indonesia, Vietnam dan Filipina telah meningkat dengan persentase tertinggi tahun-ke-tahun karena bank-bank sekarang semakin baik dalam menyediakan jasa online ini," kata Joe Nguyen, wakil presiden untuk comScore Asia Tenggara.
Malaysia melihat pertumbuhan 16 persen tahun-ke-tahun dari 2,4 juta, sedangkan Hong Kong di tempat kedua dalam hal jumlah pengguna, dengan 1,3 juta pada Januari 2010 meningkat menjadi 1,5 juta setahun kemudian - meningkat 18 persen.
Berikutnya adalah Singapura dengan 779.000 pengunjung khusus pada Januari 2010 naik menjadi 889.000 setahun kemudian, naik 14 persen.
Negara-negara di mana pasar kurang berkembang melihat lompatan persentase terbesar, dengan pengguna online banking Indonesia meningkat dari 435.000 pada Januari 2010 menjadi 749.000 setahun kemudian, dan mereka di Filipina naik 39 persen dari
377.000 menjadi 525.000 selama periode yang sama.
Pengguna di Vietnam naik 35 persen dari 701.000 menjadi 949.000.
Nguyen mengatakan perbankan online memiliki banyak ruang untuk tumbuh di Indonesia, Vietnam dan Filipina. "Ketiga pasar itu masih memiliki pengguna relatif rendah dibandingkan
dengan populasi mereka," katanya.
"Kami telah melihat perbankan online benar-benar tinggal landas ketika pengguna dapat mulai membayar untuk utilitas mereka, tagihan telepon mereka dan semua hal sehingga perbedaan antara tiga pasar atas dan tiga pasar terbawah mungkin memberikan kontribusi (kepada) dengan ini," tambah Nguyen.
"Jadi kita berharap ini tumbuh karena layanan tersebut ikut bermain di Vietnam, Filipina dan Indonesia."
Bank dengan kehadiran merek lokal yang kuat cenderung menjadi tujuan yang paling populer, comScore menemukan, dengan Maybank Group datang teratas di Malaysia, Vietcombank di Vietnam dan DBS di Singapura. Bank global HSBC dan Citigroup juga menonjol dalam tujuan teratas, survei mengatakan.
Google Bangun Kantor di Malaysia
Meskipun Indonesia pengguna internet terbesar di Asia Tenggara mencapai 40 juta orang sedangkan Malaysia cuma punya pengguna Internet 17 juta orang., Google memilih membangun kantor perwakilan Asia Tenggara di Kuala Lumpur, bukan di Jakarta. “Malaysia adalah negara yang penting bila dilihat dari sisi digital-ekonomi dan populasi yang melek teknologi,” begitu alasan Sajith Sivanandan, Country Manager Google di Malaysia.
Rencananya, Google tahun ini akan merekrut 500 karyawan untuk wilayah Asia. Dari jumlah itu, 50 di antaranya akan berada di Asia Tenggara. Google mungkin silau oleh tingginya angka persentase pengguna Internet pita lebar (broadband) di Malaysia, yang mencapai 55,6 persen dari total populasi. Angka itu melewati target tahun lalu, yakni 50 persen dari total populasi. Padahal berapa jumlah penduduk Malaysia? Cuma 20 juta. Separuhnya cuma 10 juta orang. Itulah angka pengguna broadband mereka. Itu angka yang kecil dibanding Indonesia.
2 komentar:
harusnya memang google buka cabang di indonesia dengan merekrut orang lokal, dengan demikian mengenai adsense dan adword biayanya bisa lebih murah sehingga lebih banyak pemasang iklan. Selama ini adsense dan adword hanya melalui jasa broker karena orang awam tidak mengetahui mekanisme paypal.
Menarik untuk disimak..
Nice Post..
Posting Komentar