Houthi merupakan kelompok bersenjata di Yaman. Kelompok ini memiliki hubungan yang erat dengan Iran karena beraliran Syiah.
September 2014 ribuan pemberontak dari sebelah utara Yaman menyerbu Ibu Kota Sanaa. Pemerintah saat itu sangat lemah, militer terpecah, kaum pemberontak yang menamakan diri Houthi menguasai ibu kota hanya dalam waktu empat hari.
Di sejumlah dinding di Sanaa, terpampang slogan pemberontak Houthi yang terinspirasi dari Revolusi Iran pada 1979. Kaum pemberontak yang beraliran Syiah Zaidi ini masih menguasai Sanaa hingga kini.
Slogan mereka Houthi: "Allah Maha Besar. Mampuslah Amerika. Matilah Israel. Allah mengutuk Yahudi. Kemenangan bagi Islam," begitu seperti dilansir BBC, pertengahan Maret lalu.
Mereka kini sudah mendirikan apa yang disebut Komite Revolusioner bertujuan memberantas korupsi di pemerintahan sebelumnya.
Mayoritas warga Yaman adalah muslim, sebagian kecil beragama Yahudi, Kristen, Hindu, dan Bahai. Syiah Zaidi di Yaman kurang lebih ada sepertiga dari warga muslim. Sisanya menganut paham Sunni.
Nama aliran Zaidi mereka berasal dari Zaid bin Ali, cucu dari Imam Hussain, cucu Nabi Muhammad. Kaum Syiah Zaidi meyakini Zaid bin Ali adalah imam mereka. Sedangkan kaum Syiah pada umumnya meyakini 12 imam tanpa memasukkan Zaid bin Ali sebagai imam.
Kaum Houthi kebanyakan berada di sebelah utara dan barat laut Yaman, berbatasan langsung dengan Arab Saudi.
Hussein Badreddin al-Houthi |
Organisasi ini punya agenda mengenalkan kondisi sosial politik dan budaya kepada kaum muda Zaidi Yaman. Buku-buku sekolah bikinan negara menghapus sejarah bahwa Yaman pernah dikuasai oleh pemimpin atau imam dari kalangan Syiah Zaidi.
Organisasi ini berubah menjadi organisasi politik dan sempat menggelar unjuk rasa damai pada 2004. Saat itu negara menghukum mereka sehingga muncullah sayap militer Houthi yang kini menjadi kelompok pemberontak.
Seperti dilansir Sputnik, Kamis (26/3/2015), perjuangan Houthi dimulai pada 2004 ketika pemimpin mereka, Hussein Badreddin Houthi, membentuk kelompok ini dan mengadakan perlawanan kepada Presiden Yaman ketika itu, Ali Abdullah Saleh.
Presiden Ali Abdullah Saleh pun segera mengambil tindakan tegas dengan menangkap Hussein Badreddin Houthi dan menjatuhkan hukuman mati. Selain itu, Kelompok Houthi ditetapkan sebagai organisasi terlarang.
Kelompok Houthi pun kembali ke panggung perpolitikan Yaman ketika Abdul Malik Houthi mengambil alih pimpinan pada 2011. Ia juga segera melakukan perlawanan terhadap musuh utama politiknya yaitu Presiden Ali Abdullah Saleh dan berhasil memaksanya untuk mundur dari jabatan.
Kelompok Houthi memiliki jumlah pengikut yang besar di Yaman. Hal itu dikarenakan mereka melakukan perekrutan terhadap pemuda dari kalangan Syiah di Yaman.
Perlu diketahui, jumlah penganut Syiah di Yaman diperkirakan mencapai 25 juta orang. Jumlah ini merupakan sepertiga dari total penduduk di sana.
Pada awal 2014, Kelompok Houthi berhasil merebut kekuasaan Yaman setelah berhasil menguasai Istana Kepresidenan Yaman dan membentuk pemerintahan sendiri.
Sayangnya, pemerintahan mereka tidak diakui oleh negara-negara Arab, khususnya Arab Saudi. Hingga akhirnya, Arab Saudi memutuskan untuk melakukan serangan udara kepada Kelompok Houthi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar adalah proyeksi pemahaman. Orang paham pasti bisa komentar