Banyak orang lewat lalu-lalang memperhatikan lelaki itu, sudah barang tentu mereka semua bertanya dalam hati: “Mana mungkin dapat ikan diselokan itu”? Datang seorang pengendara motor memarkirkan kendaraan di sebelah warung makan yang letak tidak jauh dari lokasi tempat orang mancing tadi. Rupanya sebelum masuk ke warung Dia juga tertarik memperhatikan lelaki pemancing itu.
Diperhatikan beberapa saat, tampaknya tidak ada tanda-tanda diselokan ada ikannya, tapi lelaki pemacing itu tampaknya serius dan optimis mendapatkan tangkapan. Maka iseng-iseng orang itu menanyakan: ”Pak apakah Bapak sering memancing disini?”.
“Oh, tiap hari Saya dapat hasil, bisa untuk makan dari sini” jawabnya.
“Tapi, maaf Pak tampaknya selokan itu tidak ada ikannya sama sekali”, kata orang itu sambil keheranan dan ada sedikit rasa kasihan kepada orang memancing untuk kebutuhan makan.
“Dik, yang namanya rejeki pemancing itu tidak pasti, tapi kita harus percaya bahwa tuhan mengasihi hambanya yang selalu sabar dalam berusaha” kata-kata pemancing yang tampaknya berbobot juga.
Sejenak masih tetap keheranan, orang yang menonton tadi tetap memperhatikan dan pada akhirnya mengajukan pertanyaan: “Pak apakah Bapak baru akan makan setelah mendapakan hasil memancing disini?”.
“Ya..., begitulah seperti kemarin-kemarin” jawab pemancing meyakinkan.
“Pak, apakah dari pagi Bapak sudah makan?” tanya penonton dengan perasaan kasihan. “Ya belum” jawab pemancing dengan cepat. “Kalau gitu, Bapak kutraktir makan diwarung sebelah, Yuk!”, ajakan penonton tadi.
Setelah sepiring nasi rames dan segelas kopi telah dihabiskan pemancing, kemudian orang yang mentraktir tadi menanyakan lagi:”Pak, apakah bapak akan melanjutkan memancing diselokan itu lagi?”.
“oh tentu, tapi besok saja, hari ini saya rasa sudah cukup dan Saya sudah kenyang, terimakasih, Saya sudah dibayari makan, Saya orang yang masih percaya bahwa tuhan mengasihi hambanya yang sabar berusaha” Jawabnya dengan senyum mengembang.
Orang yang menonton tadi masih keheranan dan menanyakan:”Pak, apakah selama beberapa hari memancing di selokan itu, Bapak sudah berapa kali mendapatkan ikan?”. “Ya, mana mungkin ada ikan diselokan kecil segitu Dik, yang penting hasilnya bisa dapat makan”, jawabnya sambil merunduk dan membenahi alat pancing.
Bapak pemancing itu lagi iseng atau memang berharap ada orang lewat yang menaruh kasihan ya? Masih untung kalau yang lewat dan bertanya nraktir makan, coba kalau yang lewat petugas RSJ ha ha ha ha ha ha ha ha ha...............Apes tenan!
BalasHapus