DAFTAR ISI AZHAR MIND

Peran Perpustakaan Cyber Bagi Penulis


Ketika seseorang menulis maka dia sedang penuangan ide/gagasan dengan kemampuan yang kompleks melalui aktivitas yang aktif produktif dalam bentuk simbol huruf dan angka secara sistematis sehingga dapat dipahami oleh orang lain.


Kemampuan seseorang dalam menulis tidaklah diperoleh secara otomatis bawaan sejak lahir, melainkan diperoleh melalui tindak proses pembelajaran. Untuk memperoleh kompetensi menulis perlu banyak aktif mencoba latihan menulis sebagai bagian pembelajaran.
 
Membaca dan menulis merupakan rangkaian tak terpisahkan, jadi bila kita aktif hanya pada salah satu saja jadinya tidak imbang. Budaya baca tulis harus diupayakan, dimulai dari guru, dosen dengan memberikan latihan-latihan yang kreatif. Baca tulis bukan budaya instan, tapi budaya yang diupayakan secara terus menerus.

Kegiatan menulis menjadi pemicu dunia lisan, agar apa yang dilisankan tidak sirna ditelan masa. Baca tulis harus dibudayakan dalam dunia pendidikan, baik formal maupun non formal demi kemajuan bangsa. Bangsa yang maju adalah bangsa yang rakyatnya menerapkan budaya baca tulis.

Untuk merangsang budaya baca tulis bias dilakukan dengan aneka strategi kegiatan seperti pelatihan baca tulis, bedah buku, meresensi buku, menulis esai, atau lomba penulisan lainnya yang dimotori oleh para pendidik. Komitmen dalam peningkatan penulisan dan publikasi karya ilmiah senantiasa diupayakan demi kemajuan dunia pendidikan di Indonesia. Aturan Dikti mempersyaratkan lulusan perguruan tinggi harus mempunyai karya ilmiah dapat pemicu semangat budaya baca tulis.

Manfaat Perpustakaan Cyber

Perpustakaan sebagai pusat informasi, tempat belajar baca tulis, sarana komunikasi ilmu pengetahuan antar pemustaka dalam rangka penulisan dan publikasi karya ilmiah dengan beberapa pengaturan. Setiap insan yang ingin maju, datanglah ke perpustakaan, baca dan tulis apa yang anda baca. Dengar dan perhatikan topik apa yang dijadikan diskusi atau pembicaraan dan tulislah, sehingga tidak terlupakan, tak lekang oleh waktu.

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dapat digunakan pihak perpustakaan dalam menjalankan fungsinya yang salah satunya sebagai media penyebarluasan informasi dan ilmu pengetahuan. Jaringan internet dapat dimanfaatkan sebagai sarana kegiatan perpustakaan dalam publikasi karya ilmiah. Internet memang ladang tumbuh kembangnya aneka informasi. Akan tetapi pemustaka harus waspada karena hasil penelusuran informasi yang diperoleh melalui internet, dari segi kualitas maupun otoritas informasi tidak ada yang menjamin. Maka pemustaka sebagai pengguna informasi sesuai kebutuhannya harus pandai-pandai menyeleksi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar adalah proyeksi pemahaman. Orang paham pasti bisa komentar