DAFTAR ISI AZHAR MIND

RFID BBM Bersubsidi Pertamina

Pemerintah melalui Kementerian ESDM dan Pertamina meluncurkan Sistem Monitoring dan Pengendalian Bahan Bakar Minyak (SMPBBM). Caranya dengan mengaplikasi alat Radio Frequency Identification Device (RFID). “Alat RFID didesain untuk memonitor konsumsi BBM bersubsidi secara nasional. 


RFID merupakan modul terdiri dari beberapa alat yang terintegrasi antara kendaraan dengan data center milik Pertamina. “Data yang tersimpan dalam chip RFID tag berupa jenis kendaraan, identitas pemilik kendaraan, nama SPBU dan volume BBM yang diisikan. Dikirim melalui device controller ke data center Pertamina. Yakni melalui sebuah server lokal yang ditransmisikan pada SPBU.

Dengan alat ini dipasang di mobil, akan diketahui berapa banyak BBM besrsubsidi yang digunakannya. Jika misalnya pemerintah hanya membatasi 200 liter BBM bersubsidi selama sebulan untuk sebuah mobil, maka alat ini akan memonitornya. Jika quota 200 liternya sudah terpenuhi, maka si pemilik mobil tidak dapat mengisi BBM bersubsidi lagi karena nozzle dispenser SPBU otomatis tidak akan mengeluarkan BBM lagi. Kecuali membeli BBM nonsubsidi.

Untuk mendapatkan alat RFID tidak dikenakan biaya alias gratis. Pihak Pertamina menyebar alat RFID pada sejumlah SPBU, tempat umum hingga sejumlah instansi pemerintah dan swasta. Untuk proses pemasangan RFID tag tidak lebih dari 5 menit.

Penggunaan alat RFID ini sementara hanya sebatas monitoring saja, jika seluruh sistem telah terpasang maka pengendalian akan dilakukan. “Melalui data yang dikirim ke kantor pusat Pertamina, maka akan diketahui secara terperinci konsumsi BBM bersubsidi untuk tiap kendaraan. Maka risiko penyelewengan dapat ditekan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar adalah proyeksi pemahaman. Orang paham pasti bisa komentar