Untuk menjadi kreatif, Anda tidak perlu memiliki IQ atau kecerdasan yang
tinggi. Banyak orang yang memiliki IQ tinggi tetapi tidak dapat
melakukan apa-apa untuk membuat hidupnya lebih baik.
Perkembangan bisnis yang sangat pesat, menimbulkan persaingan pasar yang
cukup ketat. Setiap harinya muncul pelaku bisnis yang mengenalkan
produknya dengan kreativitas dan inovasi baru, sehingga persaingan pasar
pun tidak bisa dihindarkan lagi. Jika para pelaku usaha tidak berusaha
menjadi diri yang kreatif dan inovatif, usahanya hanya akan tergerus
persaingan pasar.
Kreatif dan inovatif dalam
menjalankan bisnis , menjadi salah satu kunci sukses sebuah bisnis untuk
memenangkan persaingan pasar. Dengan menciptakan produk baru yang
berbeda dengan produk lainnya, bisnis Anda memiliki nilai lebih
dibandingkan dengan produk lainnya. Oleh karena itu, adanya kreativitas
dan inovasi sangatlah penting. Oleh karena itu penting untuk mendorong
kreativitas dan menjadi benar – benar inovatif. Sebelum mengetahui cara
memunculkan kreativitas dan inovasi bisnis, sebaiknya Anda mengetahui
terlebih dahulu mengenai Pokok-pokok Produk Inovasi
Inti dari inovasi adalah mengubah sesuatu yang biasa menjadi luar biasa. Mengubah sesuatu yang tadinya tidak atau urang bernilai menjadi lebih bernila. Jadi sebuah karya disebut inovatif bila ada nilai tambah yang dihasilkan dari karya tersebut. Nilai tambah tersebut bisa berupa peningkatan kualitas, peningkatan harga, dan peningkatan efisiensi.
Inti dari inovasi adalah mengubah sesuatu yang biasa menjadi luar biasa. Mengubah sesuatu yang tadinya tidak atau urang bernilai menjadi lebih bernila. Jadi sebuah karya disebut inovatif bila ada nilai tambah yang dihasilkan dari karya tersebut. Nilai tambah tersebut bisa berupa peningkatan kualitas, peningkatan harga, dan peningkatan efisiensi.
Sebuah karya tidak bisa disebut inovatif bila tidak ada nilai tambah
yang dihasilkan. Misalnya kita mampu menyusun kartu domino hingga
menyerupai gedung bertingkat. Pertanyaannya adalah apakah karya itu
memberikan nilai tambah? Tentu tidak karena karya tadi cuma bisa
dikagumi tetapi tidak bisa dijual. Yang kita lakukan tadi bukan
merupakan sebuah inovasi tetapi hanya sebatas kreativitas semata. Di
lain waktu kita memodifikasi sebuah kursi yang bisa menjadi sebuah meja.
Apakah ini sebuah inovasi? Tentu tidak. Kenapa? Karena kursi semacam
itu sudah banyak di pasaran. Misalnya sebuah kursi yang digunakan untuk
kita kuliah. Jadi karya kita tidak bisa disebut inovatif karena orang
lain sudah lebih dulu membuatnya.
Pembuatan karya inovatif juga harus mempertmbangkan nilai tambah.
Misalnya suatu waktu kita mencoba membuat topi berbahan baku plastik.
Apakah ini sebuah inovasi? Dari segi bahan baku iya, tapi dari segi
nilai tambah belum tentu. Kebanyakan orang mungkin lebih suka memakai
topi dari kain yang mampu menyerap keringat daripada memakai topi
buataun kita . Topi plastik juga tidak nyaman untuk dpakai. Selain itu
tentu harganya juga lebih mahal ketimbang topi kain yang biasa dijual
dipasaran. Karena tidak ada nilai tabah dari inovasi yang kita buat,
maka karya kita tidak bisa menembus pasar. Lain lagi kalau kita membuat
topi yang bisa berubah bentuknya menjadi sebuah payung. Tentu ini
inovatif karena ada nilai tambahnya yaitu dari segi fungsi.
Jadi kesimpulannya sebuah karya inovatif yang baik menurut Yoris
Sebastian pakar dan master di bidang kreatif Indonesia di dalam bukunya
harus mengikuti prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Original
Sebuah karya inovatif harus original dan belum pernah dibuat oleh orang lain. Oleh karenanya para inovator harus benar-benar melakukan pengecekan sehingga karya yang mereka buat tidak dianggap copycat dan melanggar hak cipta orang lain.
Sebuah karya inovatif harus original dan belum pernah dibuat oleh orang lain. Oleh karenanya para inovator harus benar-benar melakukan pengecekan sehingga karya yang mereka buat tidak dianggap copycat dan melanggar hak cipta orang lain.
2. Relevan
Sebuah karya inovatif harus mempertimbangkan relevansi dengan kebutuhan masyarakat. Kalau kita membuat karya yang tidak dibutuhkan masyarakat, maka karya kita tidak akan memberikan manfaat.
Sebuah karya inovatif harus mempertimbangkan relevansi dengan kebutuhan masyarakat. Kalau kita membuat karya yang tidak dibutuhkan masyarakat, maka karya kita tidak akan memberikan manfaat.
3. Marketable
Sebuah karya inovatif harus disesuaikan denga kebutuhan pasar. Karya harus bisa dijual. Bila karya yang kita hasilkan tidak bisa dijual atau dikembangkan secara komersil, maka tidak ada nilai tambah yang didapat.
Sebuah karya inovatif harus disesuaikan denga kebutuhan pasar. Karya harus bisa dijual. Bila karya yang kita hasilkan tidak bisa dijual atau dikembangkan secara komersil, maka tidak ada nilai tambah yang didapat.
4. User Friendly
Karya kita harus praktis dan mudah digunakan. Karya yang terlalu rumit dan tidak bisa diimplementasikan atau menyebabkan orang lain tidak berminat dan memilih produk lain.
Karya kita harus praktis dan mudah digunakan. Karya yang terlalu rumit dan tidak bisa diimplementasikan atau menyebabkan orang lain tidak berminat dan memilih produk lain.
5. Efisien
Sebuah karya dikatakan efisien bila mampu mereduksi biaya sehingga menghasilkan karya dengan biaya lebih murah. Meskipun karya kita luar biasa, tetapi bila dari segi biaya produksinya terlalu mahal dibanding barang atau jasa yang ada, maka karya kita tidak bisa dipasarkan.
Sebuah karya dikatakan efisien bila mampu mereduksi biaya sehingga menghasilkan karya dengan biaya lebih murah. Meskipun karya kita luar biasa, tetapi bila dari segi biaya produksinya terlalu mahal dibanding barang atau jasa yang ada, maka karya kita tidak bisa dipasarkan.
6. Kompetitif
Karya inovatif harus lebih kompetitif dibandingkan dengan karya yang sudah ada. Upayakan biaya produksinya lebih murah, fungsinya lebih baik, dan desainnya lebih menarik.
Karya inovatif harus lebih kompetitif dibandingkan dengan karya yang sudah ada. Upayakan biaya produksinya lebih murah, fungsinya lebih baik, dan desainnya lebih menarik.
7. Up to date
Karya inovatif sebaiknya up to date dan tidak ketinggalan zaman. Sesuaikan karya dengan trend yang ada di masyarakat.
Karya inovatif sebaiknya up to date dan tidak ketinggalan zaman. Sesuaikan karya dengan trend yang ada di masyarakat.
8. Available
Sebuah karya inovatif disarankan menggunakan sumber daya yang ada disekitar kita. Terutama dari segi ketersediaan bahan baku. Bila bahan baku tersedia banyak dan teknologinya tidak terlalu rumit, maka karya inovatif bisa diproduksi secara massal.
Sebuah karya inovatif disarankan menggunakan sumber daya yang ada disekitar kita. Terutama dari segi ketersediaan bahan baku. Bila bahan baku tersedia banyak dan teknologinya tidak terlalu rumit, maka karya inovatif bisa diproduksi secara massal.
9. Sustainable
Karya inovatif harus memiliki fungsi jangka panjang. Bukan kegunaan sesaar. Dengan begitu, karya kita harus bisa terus dikembangkan sesuai perkembangan zaman.
Karya inovatif harus memiliki fungsi jangka panjang. Bukan kegunaan sesaar. Dengan begitu, karya kita harus bisa terus dikembangkan sesuai perkembangan zaman.
10. Ramah Lingkungan
Dalam menghasilkan karya, upayakan menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan dan mampu didaur ulang. Hindari penggunaan bahan berbahaya sebab pasar tidak akan menerima produk kita bila mengandung unsur destruktif yang berbahaya baik kesehatan maupun lingkungan.
Dalam menghasilkan karya, upayakan menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan dan mampu didaur ulang. Hindari penggunaan bahan berbahaya sebab pasar tidak akan menerima produk kita bila mengandung unsur destruktif yang berbahaya baik kesehatan maupun lingkungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar